Hobi memelihara hewan bisa jadi terus berkembang dan semakin luas ruang lingkupnya. Awalnya orang hanya memelihara hewan-hewan familiar seperti kucing atau burung, kemudian bisa beralih ke hewan yang tak lazim dipelihara.
Bahkan ada orang yang memelihara hewan-hewan ekstrim seperti predator yang bisa menyerang pemiliknya sendiri.
Salah satu hewan yang mulai banyak dipelihara adalah ferret. Hewan ini tidak lazim dipelihara, tetapi juga bukan predator yang bisa menyerang tuannya.
Ferret merupakan hewan sejenis musang, tetapi berasal dari famili yang berbeda. Musang berasal dari famili viverridae, sedangkan ferret berasal dari famili mustelidae. Keduanya berasal dari ordo yang sama, yakni karnivora, yakni binatang pemakan daging-dagingan.
Meski tergolong mamalia karnivora, ferret tidak pernah mau menggigit pemiliknya. Ferret hewan lucu dan menggemaskan. Namun, tetap tidak dianjurkan dipelihara jika punya anak kecil karena naluri berburu hewan karnivora masih melekat pada ferret meskipun sudah jinak.
Ferret memiliki bulu yang lembut, tetapi tidak terlalu tebal. Warna bulunya putih, hitam, coklat, atau campuran. Ukuran panjang tubuh ferret dewasa hanya sekitar 38 cm tanpa menghitung ekornya. Ukuran ini menjadi penyebab ferret disebut sebagai binatang peliharaan yang lucu.
Ferret merupakan hewan yang tidak bisa sembarang orang memeliharanya. Salah satu kendala memelihara hewan ini adalah tingkat stresnya sangat tinggi. Bahkan, indukan ferret yang sedang stres bisa memakan anaknya sendiri. Ferret juga bisa mengalami hamil anggur.
Meski banyak kendala, di negara-negara Eropa dan Amerika sudah sangat lazim memelihara ferret. Begitu pula di Benua Australia. Di Benua Asia sendiri, belum banyak orang yang memelihara ferret, kecuali di China dan Thailand.
Alasan lain yang bisa membuat orang ciut memelihara ferret adalah masalah harga. Hewan jinak ini punya harga yang sangat mahal. Dilansir dari laman Kontan, harga bayi ferret usia dua bulan bisa mencapai 4 hingga 5 juta rupiah per ekor.