in

Data yang Sering Salah Isi saat Pendaftaran Akun SNPMB

Ilustrasi. Sumber: Twitter.

Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru atau disingkat SNPMB diadakan setiap tahun untuk menjaring calon mahasiswa untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Seleksi ini melibatkan sekolah dan peserta didik.

Data antara peserta didik dengan sekolah harus sesuai agar tidak terjadi kendala dalam proses SNPMB, baik untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) maupun Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Prof Mochamad Ashari selaku Ketua Umum SNPMB dalam sebuah konferensi pers SNPMB 2023 di Jakarta mengatakan bahwa sering terjadi kesalahan input data saat pendaftaran akun SNPMB. Dia menyebutkan data yang sering salah meliputi:

  • jurusan di SMA/MA/SMK atau sederajat
  • jenis kelamin
  • tahun lulus peserta didik
  • status siswa aktif/non aktif

Data-data di atas sering salah disebabkan oleh kesalahan data di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) atau Education Management Information System (Emis). Oleh karena itu, untuk memperbaikinya, pihak sekolah harus memperbaiki sendiri.

Dapodik atau Emis merupakan sistem database nasional yang serupa, tetapi dikelola oleh dua kementerian yang berbeda. Dapodik dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sedangkan Emis oleh Kementerian Agama.

Prof Mochamad Ashari juga menjelaskan bahwa kadang data yang sudah diperbaiki, tetapi belum ter-update seperti data kepala sekolah, akreditasi, serta jumlah siswa sehingga data yang terbaca di akun SNPMB masih data lama.

Oleh karena itu, pihak sekolah harus betul-betul memperhatikan kelengkapan dan kebenaran data-data peserta didiknya sebelum mendaftar untuk mengikuti SNPMB 2023.