PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengimplementasikan penggunaan smart meter. Program ini bertujuan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
PLN berencana mengaplikasikan smart meter untuk pencatatan meter para pelanggan. Hal ini sejalan dengan telah dilakukannya penandatanganan perjanjian sama antara PLN dan State Grid Corporate of China (SGCC) tentang pengadaan Manage Services (sewa beli) Advance Metering Infrastructure (AMI).
Sesuai kesepakatan, kedua pihak membuat rencana penerapan smart meter PLN yang telah digaungkan sejak tahun 2022. Lalu apa itu smart meter PLN?
Senagaimana dikutip dari IDXChannel, smart meter PLN merupakan sebuah perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk melacak dan mencatat penggunaan listrik pelanggan PLN.
Melalui program ini, proses pencatatan konsumsi listrik akan tercatat secara otomatis di mana data nantinya akan dikirimkan langsung ke perseroan dan juga perangkat pelanggan.
Fungsi smart meter pada dasarnya sama seperti meteran listrik konvensional yakni untuk mengukur dan mencatat konsumsi daya. Hanya saja, smart meter ini memiliki kemampuan untuk memberikan informasi penggunaan daya secara digital ke perangkat baik kepada pelanggan maupun perusahaan (PLN).
Dengan perogram ini, pelanggan PLN dapat memperoleh laporan penggunaan listrik yang lebih akurat. Dengan begitu pelanggan dapat mengatur penggunaan listriknya secara efisien sesuai kebutuhan.
Smart meter ini bagian dari infrastruktur AMI seperti yang diadakan oleh PLN dan SGCC. AMI sendiri adalah bagian utama dari smart grid.
Adapun smart grid adalah jaringan listrik yang terkoneksi secara digital yang dapat membantu pelanggan mengatur dan mengelola kebutuhan listrik. Selanjutnya, pilar smart grid dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan smart meter.
Kehadiran smart grid adalah bentuk komitmen PLN dalam menjaga kendala sistem jaringan dan infrastruktur kelistrikan di tengah pemulihan ekonomi di Indonesia.