Mengganti air akuarium merupakan rutinitas yang harus selalu dilakukan oleh para pencinta ikan hias. Akuarium yang jarang diganti airnya akan lebih mudah rusak karena kerak. Tampilan akuarium pun akan buruk jika airnya jarang diganti.
Di sisi lain, ikan juga akan mudah stres jika airnya sudah tidak layak. Namun, setelah air akuarium diganti, ikan justru ada yang mati. Mengapa seperti itu? Simak beberapa penyebab ikan mati setelah air akuarium diganti.
Perubahan suhu
Ikan yang sudah nyaman dengan suhu air di akuarium bisa saja terkejut saat airnya diganti karena perubahan suhu yang drastis. Ikan menganggap air baru dalam akuarium merupakan habitat baru dan perlu adaptasi lagi. Dalam proses tersebut, ikan bisa mati.
Kemungkinan ada bahan kimia di air
Saat mengganti air akuarium, digunakan beberapa wadah agar bisa menampung ikan dan aksesoris akuarium untuk sementara. Bisa saja dalam wadah tersebut ada zat kimia yang tidak diketahui yang dapat mengancam nyawa ikan.
Perubahan pH
Selain perubahan suhu, air akuarium yang diganti juga mengalami perbedaan tingkat asam dan basa atau yang dikenal dengan istilah pH. Ikan akan mati dengan cepat jika pH air selalu mengalami perubahan atau mengalami fluktuasi.
Ikan keracunan
Mengganti air akuarium berpotensi membuat ikan keracunan dan tentu dapat mematikan ikan. Sumber racun bisa dari banyak hal, seperti handbody lotion yang digunakan di tangan, sabun, parfum, atau dari bahan-bahan lainnya.
Terserang penyakit
Perubahan yang terjadi karena pergantian air pada akuarium bisa menyebabkan ikan stres. Akibatnya, ikan yang tidak bisa cepat beradaptasi akan stres berkepanjangan dan bisa terserang penyakit. Ikan yang kena penyakit rentan mengalami kematian.