in

Tips Menulis Puisi yang Baik dan Benar

Ilustrasi Menulis Puisi. Foto: Unsplash.

Tidak semua orang bisa menulis puisi. Bahkan, ada beberapa orang yang lebih memilih bekerja kasar daripada disuruh menulis sebait puisi. Bukan hanya itu, penulis-penulis prosa seperti novel, cerpen, dan sebagainya belum tentu bisa menulis sebuah puisi.

Mengapa demikian? Salah satu alasannya adalah karena puisi dibatasi oleh jumlah kata. Untuk menerangkan sesuatu dengan kosakata terbatas memang sedikit sulit. Berbeda jika menerangkan sesuatu dengan banyak kata, makna yang akan disampaikan cepat sampai.

Akan tetapi, menulis puisi bisa dipelajari dan bisa dilatih. Semakin sering latihan menulis puisi, akan semakin bisa memilih diksi yang tepat untuk mewakili ekspresi. Oleh karena itu, berikut ini diuraikan tips menulis puisi yang baik dan benar.

  • Tentukan tujuan

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengawali kegiatan menulis puisi ialah menentukan tujuan. Tujuan menulis puisi umumnya ada dua, yakni menghibur atau mengedukasi. Pilih salah satu dari tujuan itu untuk memulai menulis puisi.

  • Tentukan tema

Jika tujuan menulis puisi sudah ada, tentukan temanya. Tema adalah hal pokok atau inti yang dibahas dalam sebuah puisi. Tema ini perlu ditentukan sebelum memulai menulis agar puisi yang ditulis tidak bertele-tele atau tidak meluas pembahasannya.

  • Tulis dengan memperhatikan rima

Rima atau bunyi-bunyi dalam puisi perlu diperhatikan agar puisi mengandung nilai estetika. Rima yang umum diperlihatkan dalam puisi adalah persajakan dan jumlah suku kata. Jumlah suku kata penting agar saat puisi dibaca bisa melahirkan intonasi yang baik.

  • Gunakan gaya bahasa

Gaya bahasa dapat dikatakan sebagai salah satu syarat puisi. Tanpa adanya gaya bahasa di tubuh puisi, puisi hanyalah sebuah rangkaian kata-kata belaka. Tidak punya daya tarik. Bahkan, puisi tanpa gaya bahasa merupakan puisi tanpa ruh.

  • Lakukan proses edit

Setelah puisi selesai ditulis, lakukan pengeditan. Pengeditan bisa dilakukan secara langsung. Artinya, puisi langsung diedit setelah ditulis. Ada juga yang menggunakan proses pengendapan lebih dulu. Maksudnya, puisi dibiarkan dulu beberapa hari baru kembali diedit.