Power Bank merupakan salah satu alat pengisi daya portable. Alat ini dirancang dan dibuat menggunakan beberapa bahan metal yang dapat menimbulkan bahaya apabila tidak digunakan dengan benar dan sesuai aturannya.
Karena itulah, demi mencegah terjadinya sesuatu yang berbahaya, maka pemerintah membuat aturan khusus terkait membawa dan menggunakan power bank saat bepergian, terutama ketika naik pesawat.
Adapun peraturan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Penerbangan Udara, Kementerian Perhubungan Nomor 15 Tahun 2018, tentang Ketentuan Membawa Baterai Portabel (Power Bank) dan Baterai Lithium Cadangan pada Pesawat Udara.
Nah, berikut aturan membawa power bank ke pesawat yang perlu dicermati:
Kapasitas Power Bank yang Boleh Dibawa
Ada dua jenis kategori untuk power bank yang tidak boleh dibawa ke kabin. Pertama adalah kategori untuk power bank yang memiliki kapasitas lebih dari 32 ribu mAh atau sekitar 160 Wh.
Yang kedua adalah power bank yang kapasitasnya tidak teridentifikasi. Maksudnya adalah power bank yang tulisan dayanya yang terhapus atau buram maupun yang tidak memiliki keterangan sama sekali.
Bawa masuk power bank ke dalam kabin pesawat
Membawa masuk power bank ke dalam kabin pesawat sebenarnya bisa dilakukan apabila power bank sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau sudah mendapat persetujuan dari pihak maskapai.
Membawa masuk power bank ke dalam bagasi kabin adalah cara terbaik. Alasannya, langkah ini dapat memperkecil risiko power bank terbakar.
Hindari penggunaan power bank saat penerbangan
Aturan selanjutnya adalah hindari menggunakan power bank saat penerbangan. Cara aman membawa power bank di pesawat yang satu ini tak lain mengikuti peraturan yang diberikan melalui surat edaran pemerintah.
Surat edaran tersebut berisi anjuran kepada para penumpang dan personel pesawat untuk memastikan kalau power bank yang dibawa tidak terhubung ke perangkat elektronik lain dan juga tidak melakukan pengisian baterai.