Menurut laman Our World in Data, umur wanita di Rusia 10 tahun lebih lama daripada pria. Sementara di Bhutan, wanita juga memiliki harapan hidup lebih panjang, yakni kurang dari enam bulan dibanding pria.
Terlepas dari ketidaksetaraan dan berbagai isu sosial yang dialami perempuan, kesenjangan umur antara pria dan wanita merupakan hal saintifik yang menarik untuk dibahas. Pasalnya, dilansir dari VOA, peluang hidup wanita di dunia rata-rata lebih lama 8% ketimbang pria.
Lantas, apa yang menyebabkan fenomena ini? Berikut rincian faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup antara pria dan wanita.
Kromosom
Wanita mempunyai dua kromosom X dan pria memiliki kromosom X dan Y, perbedaan ini turut berperan pada sistem imun tubuh. Cadangan kromosom X pada wanita membuatnya lebih tahan terhadap mutasi kromosom, beda halnya dengan pria. Dengan begitu, sel pada pria lebih berisiko untuk rusak seiring waktu, dan membuat mereka lebih rentan terkena penyakit.
Denyut jantung
Denyut jantung wanita yang meningkat selama siklus menstruasi, menawarkan manfaat yang sama dengan olahraga ringan. Hal ini membuat resiko penyakit kardiovaskular menurun. Sementara hal tersebut tentunya tidak dialami oleh pria.
Tinggi badan
Tinggi badan juga dikaitkan dengan kesenjangan usia antara pria dan wanita. Orang yang lebih tinggi mempunyai lebih banyak sel di tubuhnya, berarti lebih mungkin mengembangkan mutasi atau kerusakan sel yang berbahaya bagi tubuhnya sendiri.
Tubuh yang lebih besar
Tubuh yang lebih besar juga membakar lebih banyak energi yang dapat meningkatkan keausan di dalam jaringan itu sendiri. Nah, pria cenderung lebih tinggi daripada wanita, sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan sel pun lebih tinggi.
Hormon
Alasan yang paling kuat terkait kesenjangan usia ini berkaitan dengan hormon testosteron pada pria dan estrogen pada wanita. Testosterone memproduksi cairan mani, tapi juga meningkatkan risiko kanker prostat.
Sementara itu, hormon estrogen yang dimiliki wanita merupakan antioksidan yang dapat melawan sel beracun. Sebenarnya, baik pria dan wanita sama-sama memiliki hormon estrogen, namun jumlahnya lebih banyak pada wanita.