Memelihara hewan berbulu seperti kucing, kelinci, hingga burung sering mencemaskan hati jika bulunya rontok. Terlebih lagi jika yang mengalaminya adalah burung. Rontoknya bulu pada burung bisa menghilangkan keindahan burung tersebut.
Bulu burung menjadi salah satu alasan binatang ini dipelihara oleh manusia. Selain bunyinya, bulu burung juga menarik dipandang mata. Banyak burung yang bunyinya tidak bagus, tetapi karena bulunya cantik, maka harganya mahal.
Hal inilah yang membuat rasa cemas akan muncul dalam hati jika bulu burung rontok. Rontoknya bulu pada hewan pada dasarnya memiliki penyebab. Berikut tiga penyebab utama bulu burung peliharaan rontok.
Mengalami molting
Molting merupakan gejala alami pada burung akibat adanya pergantian kulit yang aus. Molting pada burung dapat terjadi sekali atau dua kali dalam satu tahun. Setiap kali mengalami molting, bulu burung dipastikan akan rontok.
Akan tetapi, jika burung peliharaan Anda mengalami situasi seperti ini, tidak perlu dikhawatirkan karena prosesnya mengarah pada hal-hal positif. Biarkan saja burung mengalami proses molting tanpa perlu memberinya obat.
Menderita penyakit
Bulu burung rontok bisa juga disebabkan oleh karena burung peliharaan sedang terkena penyakit. Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan bulunya rontok adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Selain itu, juga kutu atau tungau.
Burung terkena penyakit yang dapat merontokkan bulunya biasanya karena kandangnya atau sangkarnya sangat kotor. Burung di alam liar jarang terkena jamur dan tungau karena kehidupannya liar dan bersih secara alami.
Mengalami malnutrisi
Malanutrisi adalah proses berkurangnya, berlebihnya, atau tidak seimbangnya nutrisi pada makhluk hidup. Semua makhluk hidup berpotensi mengalami malanutrisi, termasuk pada burung peliharaan.
Burung peliharaan sering mengalami malanutrisi karena tidak dapat mencari makanannya sendiri. Makanan bergantung pada tuannya. Jika tuannya lupa beri makan, burung tersebut akan lapar dan mengalami malanutrisi sehingga bulu-bulunya akan rontok.