in

4 Penyebab Kejang Otot yang Jarang Diketahui

Ilustrasi kejang otot. Foto: Apollo.

Kejang otot terjadi ketika otot mengalami kontraksi yang tidak bisa dikendalikan, biasanya terjadi di pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Meski singkat, kejang ini bisa menyebabkan rasa sakit yang parah.

Beberapa kontraksi otot tidak perlu dikhawatirkan. Namun kejang otot juga ada kaitannya dengan ketidakseimbangan nutrisi, atau bisa jadi merupakan gejala dari kondisi lain yang lebih serius. Berikut beberapa alasan pemicu kejang otot.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon esensial agar tubuh berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kamu mengalami nyeri sendi, kelelahan, depresi, dan kontraksi otot.

Hiperventilasi

Orang dengan kecemasan mungkin mengalami hiperventilasi. Saat mengalami hiperventilasi, kamu bernapas lebih cepat dan lebih dalam dari biasanya. Ini dapat menyebabkan kadar kalsium dalam darah menurun, dan dapat mengeluarkan karbondioksida dalam jumlah yang signifikan.

Selain itu hiperventilasi dapat menyebabkan pusing, nyeri dada, dan kejang otot di tangan dan kaki.

Hipokalsemia

Hipokalsemia adalah kondisi yang terjadi ketika kadar kalsium dalam darah terlalu rendah. Kalsium sangat penting untuk kontraksi otot.

Tingkat kalsium yang rendah dapat memicu kejang otot sebagai tanda peringatan. Reaksi ini biasanya diikuti dengan gejala lain termasuk kuku rapuh, sensasi pada jari tangan dan kaki, dan rambut tidak rata.

Tetanus

Tetanus adalah penyakit infeksi spora. Spora ditemukan di tanah, abu, kotoran hewan, dan manusia. Selain itu, spora juga ditemukan di permukaan alat berkarat seperti paku, jarum, kawat berduri. Jika tidak diobati, tetanus bisa berakibat fatal.