Sesak napas setelah beraktivitas seharian atau pada saat stres bukanlah hal yang aneh. Namun kesulitan bernapas saat berbaring, yang disebut orthopnea, mungkin merupakan gejala dari kondisi yang patut untuk kamu waspadai. Berikut penyebab umum kesulitan bernapas saat berbaring.
Gagal jantung
Gagal jantung bisa menjadi penyebab kesulitan bernapas saat berbaring. Gagal jantung terjadi saat jantung tidak bisa lagi memompa darah secara efisien. Semua jenis gagal jantung dapat menyebabkan sesak napas. Biasanya edema paru atau retensi cairan di paru-paru yang menyebabkan sesak napas saat berbaring.
Apnea tidur
Sleep apnea menyebabkan jeda singkat saat bernapas kala tidur. Apnea tidur yang paling umum terjadi karena penyumbatan saluran udara. Gejala sleep apnea mungkin termasuk, kesulitan tidur, kelelahan siang hari, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga mulut kering.
Mendengkur
Mendengkur bisa menjadi penyebab kamu kesulitan bernapas saat berbaring telentang. Mendengkur terjadi ketika lidah, tenggorokan, dan langit-langit mulut menghalangi jalan napasmu. Ini bisa terjadi karena anatomi, konsumsi alkohol, obesitas, atau pilek atau alergi.
Kegemukan
Jika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, kamu mungkin mengalami kesulitan bernapas saat berbaring. Pasalnya, memiliki berat badan lebih dapat memberi tekanan pada paru-paru dan diafragma.
Kecemasan
Semua orang pasti pernah merasakan cemas. Namun perasaan cemas yang mengakibatkan stres bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini juga mempengaruhi kualitas tidur kamu. Bukan tidak mungkin kamu mengalami masalah pernapasan saat tidur akibat gangguan kecemasan.