in

Beton-Beton Era Romawi Kuno Ternyata Memiliki Kemampuan ‘Self Healing’

Bangunan Era Romawi Kuno

Bangunan era Romawi Kuno memang terkenal dengan kekokohannya. Sebagai contoh, Colloseum yang masih berdiri kokoh meski umurnya mencari 15 abad. Namun, pernahkah Anda bertanya, mengapa bangunan-bangunan era Romawi Kuno bisa bertahan hingga berabad-abad lamanya?

Jawaban singkatnya, mungkin karena orang Romawi Kuno memiliki pengetahuan yang mumpuni soal infrastruktur.

Tetapi, peneliti menemukan bahwa ada rahasia lain di balik kokohnya bangunan Romawi kuno. Penelitian yang dipimpin oleh Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa beton-beton ini mampu melakukan ‘self healing’ atau penyembuhan diri.

Penelitian tersbut diterbitkan dalam jurnal Science Advances, dan menemukan alasan ilmiah di balik self healing ini adalah adanya endapan mineral kaya kalsium yang disebut dengan ‘lime clast’ atau klas kapur. Kandungan inilah yang menyebabkan bangunan era Romawi memiliki kemampuan penyembuhan diri.

Para ilmuwan percaya bahwa orang Romawi menggunakan kapur yang sangat reaktif secara kimiwai yang disebut kapur tohor atau quicklime. Tetapi jenis kapur ini tidak digunakan untuk membuat beton pada saat ini.

Penelitian ini dinilai akan sangat relevan dengan kondisi saat ini, terutama bukti soal metode produksi beton kuno memiliki infrastruktur yang sangat kuat. Pengembangan beton dengan infrastruktur yang kuat dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi semen.

“Pengembangan beton yang lebih kuat ini dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi semen. Yang mana saat ini produksi semen telah menyumbang sekitar 8 persen emisi gas rumah kaca global,” ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Scientific American.