Biskuit adalah makanan ringan yang hampir dikonsumsi semua orang. Produk yang diolah dengan cara dipanggang ini terbuat dari komposisi utama gula, lemak, dan tepung. Ada banyak jenis biskuit yang tersedia di pasaran, tentunya dengan berbagai varian rasa.
Penggemar makanan ringan boleh saja mengkonsumsi biskuit dengan jumlah banyak. Tetapi mereka harus menyadari nutrisi apa yang terkandung di dalam biskuit yang dikonsumsi.
Biskuit sejatinya mengandung serat, protein, zat besi, dan kalsium. Biskuit dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan jika dibuat dengan bahan yang sehat. Meski demikian, beberapa zat di dalam biskuit juga bisa berbahaya bagi kesehatan kamu.
Pertanyaannya, apakah biskuit menyebabkan kenaikan berat badan? Ya, biskuit dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan, karena kaya akan kalori yang berasal dari lemak berbahaya, gula, dan karbohidrat olahan.
Kamu harus memahami berbagai jenis gula, antara lain fruktosa, tepung jagung, glukosa, dan sirup jagung. Kamu harus pintar menghitung karbohidrat dan gula dalam daftar bahan yang ditampilkan di kemasan. Jadi kamu bisa mengetahui dan menghitung jumlah kalori yang kamu konsumsi.
Setiap orang cenderung makan biskuit kapan saja sebagai kudapan. Produk ini termasuk dalam junk food alias makanan instan yang rendah nutrisi, tetapi tinggi lemak jenuh, kalori, gula, dan garam.
Namun jika biskuit diolah dengan komponen yang bergizi, bukan tidak mungkin jika kudapan ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Misalnya, biskuit yang diproduksi dengan bahan utama biji-bijian, seperti gandum, bisa jadi kaya serat dan bermanfaat bagi kesehatan.
Serat dalam biskuit berasal dari dedak gandum yang merupakan lapisan terluar dari biji gandum. Diet tinggi serat membantu dalam manajemen berat badan dan membantu mencegah penurunan kolesterol serta sembelit.