in

Amankah Melakukan Diet Karnivora?

Ilustrasi diet. Pexel.

Tidak seperti diet keto yang membatasi kansomsi karbohidrat, diet karnivora bertujuan untuk mencapai asupan nol karbohidrat alias tidak mengonsumsi makanan sumber karbo sama sekali. Artinya, saat menjalani diet karnivora, kamu hanya mengonsumsi produk hewani, mulai dari daging, ikan, hingga telur.

Bahkan, semua jenis makanan lain termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga dianjurkan untuk dihindari.

Diet karnivora bertujuan untuk menurunkan berat badan, memperbaiki suasana hati, serta mengatur kadar gula darah. Ide untuk diet ini muncul lantaran konsumsi karbohidrat, terlebih dalam jumlah yang banyak, adalah penyebab penyakit kronis.

Karbohidrat sebenarnya adalah sumber energi bagi tubuh. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang dibutuhkan, maka tubuh akan membakar lemak dan mengolahnya sebagai sumber energi. Nah, lemak yang dimaksud bisa berasal dari makanan yang kamu konsumsi maupun cadangan lemak di tubuh kamu sendiri.

Sebaliknya, jika kamu tidak berolahraga secara teratur untuk membakar karbohidrat tersebut, karbohidrat dapat dengan cepat berubah menjadi lemak. Oleh karena itu, terlalu banyak karbohidrat dapat menambah berat badan dengan cepat.

Nah, ketiadaan karbohidrat inilah yang menyebabkan penurunan berat badan dengan melakukan diet karnivora.

Orang cenderung merasa lebih baik setelah membatasi asupan karbohidrat. Pasalnya, kadar gula darah mereka menjadi terkendali.

Namun, diet ini juga memiliki kekurangan. Saat tubuh terlalu banyak mengonsumsi produk hewani, lemak jahat dapat menumpuk dan dapat menyebabkan tingginya kolesterol hingga berujung pada penyakit jantung. Tak hanya itu, daging olahan juga berpotensi memiliki kadar sodium yang tinggi yang dapat berakibat pada kanker.