Film biopik Madonna garapan Universal Pictures disebut telah menelan biaya yang ditaksir lebih dari 10 juta USD atau setara Rp149 miliar. Namun, film tersebut akhirnya dibatalkan karena sang penyanyi ingin fokus pada turnya yang akan datang.
Berdasarkan laporan The Sun, orang dalam industri tersebut menyebut Universal Pictures telah menghabiskan sekitar 10-12 juta dolar untuk proses pengembangan film.
Audisi pemeran yang akhirnya dimenangkan oleh Julia Garner diklaim telah menghabiskan banyak biaya.
Biaya produksi semakin membengkak karena Diablo Cody hengkang dari jajaran penulis film karena tak bisa bekerja sama menulis skenario dengan Madonna.
“Mereka mulai menghabiskan uang untuk proyek ini pada tahun 2020, termasuk jutaan dolar untuk Madonna dan manajernya Guy Oseary untuk melisensikan hak cipta atas cerita Madonna dan musiknya,” ujarnya.
“Ditambah (lagi) jutaan dolar dihabiskan untuk biaya menulis dan sang sutradara Diablo Cody sebagai mantan pemenang Oscar. Lalu ada kelas tari dan ‘kamp training’ dari proses casting, yang memakan waktu berbulan-bulan,” lanjutnya.
Setelah menghabiskan biaya produksi yang fantastis, proyek film ini pun kemudian menemukan kendala.
“Ketika Anda menghabiskan biaya yang besar untuk sebuah proyek tanpa naskah akhir, akan ada proses peninjauan, dan itulah yang terjadi di sini,” tambah sumber tersebut.
Menurut sumber tersebut, bagi Madonna, tur hari jadinya yang ke-40 itu sangat dinanti-nantikan dan akan menghasilkan lebih banyak uang daripada film biopiknya.
“Tidak ada keraguan bahwa Madonna akan menghasilkan lebih banyak uang pada tur anniversary-nya daripada jika dia (harus) menghabiskan tahun 2023 membuat film Madonna. Ini lebih dari soal uang karena Madonna telah menghasilkan lebih banyak uang dalam karirnya,” ungkapnya.
Sumber tersebut menambahi bahwa tujuan Madonna menggarap film biopik semata-mata untuk menunjukkan pengalaman barunya.
“Ingat, dia telah menikah dengan dua sutradara film, Sean Penn dan Guy Ritchie, dan dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa dia benar-benar belajar sesuatu dari pengalaman menyaksikan orang-orang itu untuk menyatukan karier penyutradaraan mereka,” jelasnya.