in

Saat Tidur, Apa yang Terjadi Pada Tubuh Manusia?

Ilustrasi tidur. Foto: Freepik

Menurut CDC Amerika Serikat, orang dewasa setidaknya harus mendapatkan waktu tidur selama 7-8 jam dalam sehari. Sedangkan remaja harus mendapatkan waktu tidur selama 8-10 jam dalam periode 24 jam. Tidur menjadi cara paling ampuh untuk membuat badan beristirahat dan merasakan relaksasi. 

Apa yang terjadi saat tidur? Banyak orang yang merasakan pegal, sakit kepala, dan kelelahan bisa sembuh hanya dengan melakukan tidur. Dikutip Haluan Lifestyle dari laman resmi Sleep Foundation, pada saat tidur kerja dari organ vital di dalam tubuh manusia berkurang. Artinya hampir seluruh organ di dalam tubuh manusia beristirahat sejenak.

Siklus Tidur

Saat tidur atau proses ketika hendak tidur dibagi dalam dua siklus, pertama siklus REM (Rapid Eye Movement) dan kedua non-REM. Siklus non-REM, terbagi ke dalam tiga level. Level pertama, seseorang yang merasakan ngantuk akan mengalami transisi untuk tidur. Biasanya orang cenderung akan mencari posisi mana yang terenak untuk tertidur.

Level kedua, tubuh dan pikiran akan mengalami penurunan daya yang memungkinkan untuk seseorang tertidur. Level ketiga, biasa disebut sebagai deep sleep. Dimana orang tidak sadar bahwa ia sedang tidur. 

Kemudian level keempat adalah siklus REM, dimana level otak seseorang saat tertidur sama dengan level otak saat bangun. Walaupun tidur, sebenarnya otak dan detak jantung manusia bekerja seperti saat bangun. Hal ini yang bisa membuat seseorang bermimpi, seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu yang nyata. 

Kondisi Tubuh Saat Tidur

Saat tidur lelap (deep sleep), sistem pernapasan manusia akan berada di level terendah. Karena pekerjaan sistem pernapasan tidak seberat saat bangun. Kemudian detak jantung akan mengalami perubahan dari level terendah sampai normal, seiring dengan waktu tidur.

Otot-otot selama deep sleep tidak berfungsi sama sekali atau bahkan kaku. Sedangkan aktivitas otak akan mengalami konsolidasi. Otak manusia saat tidur akan mengalami perlambatan, seiring deep sleep otak manusia akan mengatur ulang memori, rencana, atau bahkan mengingat kegiatan terakhir yang ingin dilakukan. Hal itu yang membuat seseorang dapat dengan mudah bermimpi.

Saat tidur tubuh manusia akan mengeluarkan hormon melatonin (yang membantu proses tidur), pertumbuhan, kortisol (sistem pengelolaan stress), serta leptin dan ghrelin (membantu mengontrol selera). Untuk meningkatkan keempat hormon diatas, penting untuk memperhatikan cara tidur yang benar. Mulai dari gelapnya penerangan, tidur di dalam keadaan yang tenang, dan tidur dalam kondisi yang bersih.