Badan Antariksa milik Amerika Serikat atau NASA berencana untuk menguji mesin pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir pada tahun 2027 mendatang. Rencana ini merupakan bagian dari upaya NASA untuk menemukan metode lebih efisien untuk menerbangkan astronot ke Mars di masa depan.
Selama beberapa dekade, badan antariksa NASA telah mempelajari konsep propulsi termal nuklir yang dinilai akan memberikan daya dorong yang jauh lebih efisien dari mesin roket berbasis kimia tradisional.
Menurut keterangan pejabat NASA, penggunaan propulsi termal nuklir menjadi hal yang penting untuk mengirim manusia ke bulan atau bahkan perjalanan yang lebih jauh ke luar angkasa.
Sebab, jika perjalanan dari Bumi ke Mars membutuhkan waktu 9 bulan dengan mesin konvensional, mesin bertenega nuklir ini hanya membutuhkan waktu 4 bulan saja untuk bisa mencapai Mars. Hal ini berarti teknologi bertenaga nuklir ini dinilai lebih efektif.
Dengan lebih efektifnya waktu, secara substansial, menggunakan teknologi bertenaga nuklir ini akan mengurangi waktu astronot terpapar radiasi luar angkasa dan juga mengurangi jumlah kebutuhan persediaan makanan dan lainnya selama menempuh perjalanan.
“Jika kita memiliki perjalanan yang lebih cepat untuk manusia, itu adalah perjalanan yang lebih aman,” ucap Wakil Administrator NASA, Pam Melroy seperti dikutip dari laman Reuters.