in

Penyebab Motor Matik Tak Kuat Mendaki

Ilustrasi motor matik. Foto: AHM

Penggunaan motor matik sudah menjamur ke semua lapisan masyarakat. Bahkan, jumlah penggunaan motor matik bisa mengimbangi motor transmisi manual yang sudah lebih dulu mengaspal di jalanan.

Motor manual dan motor matik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Motor manual kuat digunakan saat menanjak, tetapi agak susah saat macet. Sementara motor matik enak digunakan saat macet, tetapi kadang tidak kuat mendaki. Berikut penyebab utamanya.

Filter udara kotor

Filter udara kotor menjadi penyebab paling banyak motor matik tidak kuat mendaki. Kotoran yang menempel di filter udara dapat mengganggu kinerja mesin. Asupan udara ke ruang bakar akan terhalang sehingga tarikan motor sulit mendaki.

Untuk itu, perlu pencegahan agar filter udara tidak kotor. Akan tetapi, jika sudah terlanjur kotor, bersihkan filter udara dengan kompresor. Jika ada komponen yang kalah, segera ganti agar tidak menggangu performa komponen lain.

Tali van belt basah

Salah satu pembeda motor matik dan manual ialah adanya vanbelt. Motor matik menggunakan vanbelt, sedangkan motor manual menggunakan rantai. Jika vanbelt motor matik basah, motor tidak akan bisa mendaki.

Jangankan untuk mendaki, bergerak meninggalkan tempat saja akan susah jika tali vanbelt basah. Motor hanya akan mengeluarkan decit. Untuk mengatasi hal ini, tidak ada jalan lain selain menunggu tali vanbelt kembali kering.

Masalah pada CVT

CVT atau Continuously Variable Transmission merupakan sistem perpindahan gigi yang digunakan pada motor matik. Dengan adanya sistem CVT, pengendara hanya perlu memainkan gas dan gigi pindah secara otomatis.

Apabila terjadi kerusakan pada sistem CVT, motor akan tersendat-sendat. Selain itu, motor akan susah payah jika digunakan di pendakian. Oleh karena itu, jika ada kerusakan pada sistem CVT, segera lakukan perbaikan atau peremajaan.