Coba amati di lingkungan sekitar Anda. Anda pasti sering menjumpai orang-orang yang jarang sakit dan memiliki kekebalan tubuh yang baik. Bahkan ketika pandemi besar seperti Covid-19 menyebar, mereka nampaknya tidak terdampak.
Ini artinya, manusia memang memiliki respon yang berbeda terkait infeksi bakteri dan virus. Tapi apa alasan di baliknya?
Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini. Alasan pertama, seseorang bisa resisten terhadap suatu penyakit karena mereka sebelumnya telah terpapar patogen yang menyebabkan tubuh menjadi punya kekuatan untuk membentuk perlindungan.
Misalnya soal kebalnya seseorang dengan virus Covid-19. Hal ini dicurigai karena sebelumnya mereka telah terinfeksi virus yang serupa.
Selain itu, seseorang juga bisa memiliki kekebalan yang baik karena susunan genetik mereka. Ketika virus, bakteri, dan penyakit lain mencoba menerobos dinding sel, tubuh mereka membangun strategi pertahan yang ketat dengan bantuan gen bernama Human Leukocyte Antigen (HLA).
Gen akan menghasilkan protein dan menandai sel yang terinfeksi, lalu sel kekebalan akan berkerubung dan menghancurkannya. Nah, gen ini yang kemudian mengendalikan imun tubuh.
Tetapi, seperti berbagai sidik jari yang berbeda, gen HLA pada tiap manusia juga berbeda. Variasi ini lah yang kemudian membantu menjelaskan mengapa beberapa orang bisa memiliki kekebalan yang kuat secara alami.
Selain gen, ada juga faktor lain yang berpengaruh, yaitu faktor lingkungan. Seperti dikutip dari laman Discover Magazine, penelitian mengenai sel pernah mengungkap fakta menarik. Penelitian ini awalnya mempelajari bagaimana sistem kekebalan sepasang kembar identik merespon flu. Hasilnya sekitar tiga perempat dari perbedaan yang dilihat ternyata didorong oleh faktor lingkungan.