Selama ini, minuman yang mengandung kafein seperti kopi dipercaya mampu menambah energi. Tak ayal minuman ini sering jadi andalan banyak orang untuk membantu agar tetap terjaga dan berkonsenstrasi. Tetapi bagaimana sebenarnya kafein mempengaruhi tidur sesorang?
Menurut sebuah studi tahun 2013 yang dipublikasikan melalui Journal of Clinical Sleep Medicine, konsumsi kafein dalam jumlah sedang dinilai meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk bisa tertidur. Benar bahwa kafein bisa membuat seseorang melek lebih lama.
Sayangnya, studi tersebut juga mengatakan bahwa hal ini justru akan berdampak negatif bagi kualitas tidur seseorang.
Tetapi bagaimana kafein berinteraksi dengan otak dan berdampak pada kualitas tidur seseorang? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diketahui lebih lanjut mengenai bagaimana interaksi kafein dengan otak.
Dr. Peter Polos, spesialis obat tidur di New Jersey mengatakan bahwa kafein adalah stimulan yang paling banyak digunakan di dunia. Menggunakan kafein sebagai stimulan dapat mempengaruhi suasana hati, ingatan, kewasapadaan, dan juga kualitas tidur. Hal ini disebabkan karena kafein mempercepat pesan antara otak dan tubuh.
Sayangnya kafein dapat menganggu siklus tidur dan bangun alami, yang sebenarnya berdampak negatif bagi seseorang. Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2022 dan diterbitkan di Journal of Sleep Research, kadar adenosin biasanya lebih tinggi pada malam hari, yang berarti orang akan cenderung mengantuk pada waktu-waktu ini.
Namun, dengan mengkonsumsi kafein, akan menghambat adenosin sehingga membuat orang menjadi lebih waspada dan sulit tertidur. Selain itu, kafein juga mengganggu hormon pemicu tidur.
“Saat kita mengkonusmsi kafein di siang dan malam hari, hal itu akan menyebabkan penurunan metabolit utama melatonin, hormon pemicu tidur. Inilah yang menjadi alasan mengapa tidur menjadi terganggu,” ucap Polos seprti dikutip dari laman Live Science.