Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2021 lalu pernah menyebutkan bahwa otak manusia disebut menyusut akibat dari transisi manusia untuk hidup di masyarakat perkotaan yang lebih kompleks.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan dari University of Nevada, Las Vegas (UNLV) dan Liverpool John Mores University mengungkap hal yang berbeda.
Menurut pendapat para peneliti, manusia memiliki otak yang besar dibanding dengan ukuran tubuhnya. Bahkan otak manusia juga disebut menjadi 4 kali lebih besar selama 6 juta tahun terakhir. Meski alasan di balik fenomena ini masih menjadi misteri, namun ada beberapa hipotesis yang diungkapkan.
Salah satu alasannya disebut karena saat ini manusia memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dalam kelompok sosial. Yang mana manusia membutuhkan otak yang mampu melakukan inteaksi sosial yang komples serta memecahkan masalah dan bertahan dalam perubahan lingkungan.
Dalam memberikan pandangan yang berbeda, peneliti juga menemukan beberapa masalah dalam hipotesis ‘penyusutan otak manusia’ ini.
Pertama, hipotesis disusun beradasarkan perbandingan dengan pola evolusi dalam koloni semut, dimana kecerdasan individual semut tidak sebaik ketika mereka berkelompok. Para peneliti menganggap bahwa mereka tidak menemukan bukti yang mendukung hipotesi ini hanya karena melihat kesamaan antara semut dan manusia sebagai mahluk sosial.
Selain itu, hipotesa juga disusun dari 23 sample tengkorak dari kerangka dalam waktu yang dinilai kritis. Masalahnya adalah kebangkitan pertanian dan masyarakat yang kompleks terjadi di waktu yang berbeda-beda di seluruh dunia.