in

Mengenal Ikan Louhan yang Pernah Booming

Ikan louhan. Foto: Asia One

Ikan louhan bukanlah nama asing bagi penggemar ikan hias. Ikan dengan ciri khas benjolan di bagian dahi ini sering menjadi pilihan utama di dalam akuarium para penghobi ikan hias.

Hewan air tawar ini hidup di perairan Indonesia serta Malaysia. Selain benjolan di dahi, ikan louhan punya beragam warna sisik, baik warna gelap maupun warna terang.

Ikan louhan juga memiliki ciri khusus seperti ukuran kepala yang agak kecil dan mulut yang terlihat agak monyong. Ikan ini termasuk ikan hias berukuran besar.

Semakin tua usianya, ikan louhan akan semakin besar dan gerakannya akan semakin lamban. Hal ini juga menjadi ciri tersendiri bagi ikan louhan, yakni tidak suka berenang ke sana kemari.

Ikan louhan (Foto: Pexels/Jeffry Surianto)
Ikan louhan (Foto: Pexels/Jeffry Surianto)

Memelihara ikan louhan sempat menjadi booming di awal tahun 2000-an. Ikan louhan saat itu menjadi ikan idola semua orang. Hampir di setiap rumah yang punya akuarium atau kolam ada ikan louhan. Salah satu alasan ikan ini dipelihara ialah karena tidak butuh perhatian khusus.

Bahkan, ikan louhan tidak perlu diberi makan setiap hari. Dalam seminggu, ikan louhan bisa bertahan hidup jika hanya empat hari diberikan makanan. Selain itu, air akuarium ikan louhan cukup diganti sekali seminggu jika airnya tidak keruh.

Hanya saja, ikan louhan tetap saja bisa terkena penyakit. Penyakit yang paling umum pada ikan ini ialah jamur. Bagian-bagian tertentu tubuh ikan louhan bisa ditumbuhi jamur jika kondisi air akuariumnya tidak baik. Jamur ini bisa menjadi masalah besar bagi ikan louhan.

Ikan louhan (Foto: Pinterest)
Ikan louhan (Foto: Pinterest)

Ikan louhan yang terkena jamur menyebabkan harga jualnya turun. Padahal, ikan ini termasuk ikan hias dengan harga mahal. Harga per ekornya bisa mencapai jutaan rupiah. Itulah sebabnya, banyak orang yang memelihara dan Mengembangbiakan ikan asli Indonesia ini.