Lesung pipi dianggap unik dan menarik karena tak semua orang memilikinya. Bahkan karena keunikannya, beberapa budaya memandan lesung pipit sebagai pembawa keberuntungan bagi seseornag
Meski begitu, ada banyak perdebatan tentang penyebab terjadinya lekukan pipi di kulit manusia ini. Lalu, bagaimana sains memandang fenomena ini? Sains memandang ada banyak ilmu pengetahuan dan misteri di balik lesung pipi.
Ahli bedah maksilofasial, Ross Elledge yang mempelajari lesung pipi mengatakan bahwa secara sederhana, lesung pipi disebabkan oleh variasi salah satu otot utama yang terdapat di wajah.
“Secara anatomis, lesung pipit disebabkan oleh variasi pada otot utama Zygomaticus, atau otot yang mengontrol ekspresi wajah. Otot ini membentang di pipi dan menyisip di sudut mulut,” ungkap Elledge seperti dikutip dari laman Science Focus.
Nah, perbedaaanya adalah, pada kebanyakan orang, otot ini adalah satu pita. Tetapi pada orang dengan lesung pipi, ototnya akan terdiri dari dua bagian. Perbedaan inilah yang memungkinkan terjadinya lesung pipi.
Uniknya menurut penelitian, hanya ada 20% hingga 30% populasi di dunia yang memiliki lesung pipi. Adanya lesung pipi juga bisa terjadi permanen atau hanya sementara dan prevalensinya bisa berubah seiring bertambahnya usia.
Keunikan lainnya, lesung pipi ternyata tidak hanya bisa terjadi di wajah saja. Keunikan ini juga bisa terbentuk di berbagai bagian tubuh lain dengan frekuensi yang berbeda-beda.