Kebanyakan orang tidak tahu bahwa saat berada dalam keadaan relaksasi total, tubuh kamu masuk ke mode aktivasi penuh selama pijatan.
Pijat merangsang sistem saraf, membangunkan otot, organ dan kelenjar, menggerakkan darah dan cairan getah bening, serta mendapat banyak sel untuk memproduksi dan melepaskan bahan kimia dan hormon.
Tubuh membutuhkan pijatan untuk memperbaharui diri dan membalikkan efek stres. Apa saja manfaat dari terapi pijat. Berikut manfaatnya :
1. Penyegaran kulit
Saat terapis pijat memberikan gesekan lembut ke kulit kamu, dengan lotion pijat dan minyak menyebabkan pengelupasan lembut, memungkinkan sel-sel kulit segar muncul.
2. Relaksasi sistem saraf
Saat kamu rileks sistem saraf memasuki mode istirahat dan cerna. Jika kamu memiliki area yang nyeri dan tegang di tubuh, kemungkinan itu adalah hasil dari tekanan pada saraf yang disebabkan oleh otot yang tegang, dan pijatan dapat meredakannya.
Sistem saraf yang rileks berarti produksi hormon akan seimbang. Hormon yang mengatur siklus tidur atau bangun, siklus menstruasi, sel imun, gula darah, dan bahkan berapa banyak makanan yang kamu makan, semuanya bereaksi baik terhadap relaksasi pijat seluruh tubuh.
3. Peningkatan pasokan darah tulang
Tahukah kamu bahwa tulang juga memiliki suplai darah dan menerima manfaat yang sama dari pijatan seperti? Aliran darah membawa kalsium dan mineral lain ke tulang untuk mendukung kekuatan dan fungsinya, sehingga sistem kerangka kamu menerima dorongan besar dari pijatan.
4. Jantung yang sehat
Pijat seluruh tubuh juga baik untuk jantung. Vasodilatasi yang dihasilkan oleh pijatan meningkatkan aliran balik vena, meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen ke seluruh organ.
Seluruh sistem kardiovaskular menjadi rileks dan sirkulasi ke seluruh tubuh meningkat. Aktivasi mode istirahat dan cerna sistem saraf, membantu mengatur tekanan darah dan detak jantung.
5. Menjaga pencernaan
Stres mempengaruhi sistem pencernaan, dan pijatan seluruh tubuh dapat memberikan efek yang sangat sehat saat memproses makanan dan nutrisi. Sistem saraf parasimpatis mengatur pencernaan, menghasilkan bahan kimia yang dibutuhkan seperti air liur dan insulin yang merangsang gerak peristaltik serta menggerakkan makanan melalui usus.