Ketika membahas bagian otak, seringkali ada pula klaim yang mengatakan bahwa orang memiliki kecenderungan untuk dominan dalam penggunaan otak kanan atau otak kiri. Biasanya orang yang dianggap dominan otak kanan akan sering digambarkan sebagai seseorang yang kreatif.
Sedangkan mereka yang dominan otak kiri, dinggap analitik dan matematis. Argumentasi semacam ini mungkin sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari, tetapi benarkah seseorang hanya akan memiliki salah satu bagian otak yang dominan?
Meski memang benar bahwa otak memiliki daerah yang berbeda-beda untuk melakukan tugas masing-masing, tetapi tidak ada bukti otentik yang menunjukkan bahwa seseorang hanya memiliki satu bagian yang dominan, entah itu kanan atau kiri.
Menurut laman Science Focus, kedua belahan otak dihubungkan oleh seikat serabut saraf yang disebut sebagai Corpus Callosum. Hal ini memungkinkan kedua belahan otak saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Karena itulah, agak menyulitkan bagi ilmuwan untuk mempelajari hanya satu bagian saja secara terpisah. Sebab sebagian besar pemahaman mengenai fungsional otak biasanya dipelajari pada pasien stroke dan juga pasien yang mengalami split brain.
Lalu dari mana mitos otak kanan dan otak kiri ini muncul?
Nah, dari studi otak mengenai penyakit tersebut, ditemukan bahwa pusat bahasa utama otak berada di belahan kiri. Setiap belahan otak juga bertanggung jawab atas sisi tubuh yang berlawanan. Perbedaan inilah yang mungkin mendasari terciptanya mitos dominasi otak kanan dan otak kiri.