in

Saat Pandemi, Pemilik Merek Tas Mewah Jadi Orang Terkaya di Dunia, Kok Bisa?

Bernard Arnault. Foto: Heavy

Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, semua perekonomian hampir dipastikan melambat atau bahkan mengalami penurunan yang drastis. Terlebih banyak bisnis-bisnis besar yang tutup dan merumahkan para pekerjanya. Masyarakat di dunia hanya fokus untuk menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan pokok.

Kendati demikian hal itu tidak berlaku bagi taipan asal Prancis, yaitu Bernard Arnault, pemilik Grup LVMH. Mengutip majalah Forbes, kini Bernard Arnault menjadi orang terkaya di dunia dengan estimasi total kekayaan yang dimiliki $209,5 miliar atau setara dengan Rp. 3.135 triliun (kurs USD1=Rp. 15.000). 

Yang menarik penambahan jumlah kekayaan Arnault didapatkan saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Diketahui LVMH merupakan perusahaan yang memiliki sejumlah merek-merek mewah di dunia. Sebut saja Louis Vuitton, Dior, Fendi, Givenchy, Tag Heuer, Tiffany & Co dan masih banyak merek-merek mewah lainnya. 

Sebenarnya di awal tahun 2020, LVMH merasakan dampak luar biasa dengan adanya pandemi. Toko-toko di bawah naungan Grup LVMH yang tersebar di berbagai belahan dunia dipastikan tutup. Di Amerika Serikat dan Tiongkok misalnya, kedua negara tersebut merupakan dua konsumen terbesar untuk merek-merek yang dimiliki LVMH. 

Yang menjadi kesuksesan Bernard Arnault dan LVMH di tengah pandemi adalah, Arnault meyakinkan investor dengan mengatakan bahwa saat ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok dibuka, mereka akan kembali belanja produk-produk LVMH. Saat harga saham LVMH dan perusahaan-perusahaan di bawah naungannya turun tajam, banyak investor publik yang memborong saham tersebut. Alhasil di tahun 2021, saham Grup LVMH berhasil naik lebih dari 100%.

Selain itu selama pandemi Covid-19 juga, Bernard Arnault tidak berhenti untuk berinvestasi ke perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami devaluasi. Salah satunya dengan membeli 70% saham perusahaan sandal Jerman, Birkenstock. Estimasi uang yang dikeluarkan Arnault selama tahun 2020 mencapai $2,3 miliar ke 20 perusahaan. Dan hebatnya dari 20 perusahaan yang ia beli, di tahun 2021 Arnault mendapatkan return sekitar $4 miliar.