Ada hal unik di antara banyaknya berita mengenai perubahan iklim. Salah satunya adalah bagaimana hewan telah mengubah bentuk tubuhnya agar mampu mengatasi cepatnya perubahan iklim yang terjadi. Salah satunya seperti tupai tanah Cape (Xerus Inauris) yang harus berhadapan dengan peningkatan suhu hingga 2,5 derajat celcius.
Warrington, ahli ekologi konservasi di University of Manitoba mengatakan bahwa hewan-hewan tersebut mulai mengalami perubahan bentuk. Selama kurang lebih dua dekade, kaki belakang tupai menjadi sangat besar, yang dinggap bisa mengatasi panas tubuh. Selain itu, tulang belakang tupai ini juga 6% lebih pendek.
Namun, tupai tanah bukan satu-satunya. Para ilmuwan juga mengumpulkan lebih banyak bukti bahwa ada banyak spesies lain yang mengalami perubahan tubuh dalam waktu singkat, merespons perubahan suhu ekstrem di Bumi.
Sebelumnya pada akhir 1800-an, dua ahli Biologi mengusulkan hipotesis serupa. Hipotesis tersebut menyimpulkan bahwa hewan di daerah tropis akan cenderung memiliki tubuh yang lebih kecil demi menghilangkan panas tubh.
“Ketika Anda adalah individu yang lebih kecil, akan memungkinkan Anda untuk menghilangkan panas dengan lebih mudah,” ungkap Casey Youngflesh, ahli ekologi di Michigan State University.
Menindaklanjuti hipotesis ini, Youngflesh mencoba menganalisis perubahan tubuh burung dengan meneliti 105 spesies unggas dan data mengenai burung yang disusun oleh The Institute for Bird Populations. Hasilnya, sebanyak 80 spesies selama 3 dekade mengalami penurunan massa tubuh. Penurunan massa ini terjadi sekitar 0,6% hingga 2,8%.
Meski jumlahnya terkesan sedikit, namun dikutip dari laman The Scientist, perubahan dalam waktu hanya tiga dekade dinilai terjadi terlalu cepat dan sedikit mengejutkan.