Masker merupakan salah satu alat kesehatan yang direkomendasikan penggunaannya demi menghindari berbagai penyakit. Namun, penggunaannya juga sering mendatangkan perdebatan.
Misalnya salah satu gagasan yang menyebut bahwa menggunakan masker menghalangi kita untuk membaca emosi seseorang, melalui isyarat ekspresinya. Tetapi sebenarnya argumen ini tidak 100% benar.
Sebuah penelitian baru saja membantah argumentasi ini. Manusia tetap bisa membaca isyarat emosi seseorang bahkan jika wajahnya tertutup masker. Hal ini karena, manusia membaca emosi tak hanya mengandalkan isyarat wajah.
“Dalam sebagian besar interaksi sosial sehari-hari, kita melihat lebih dari sekadar wajah. Kita juga melihat bahasa, konteks situasional, dan bahasa tubuh yang juga adalah isyarat penting,” ungkap Paddy Ross, profesor psikologi di Universitas Durham, seperti dikutip dari laman Advanced Science News.
Ross juga membuktikan argumennya setelah melakukan penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Neuroscience. Penelitian ini mencoba menguji kemampuan peserta untuk mengenali emosi yang tehalang oleh masker tetapi dengan seluruh bagian tubuh yang terlihat.
Hasilnya, masker tidak memberikan pengaruh besar. Tidak ada perbedaan akurasi dalam menebak emosi seseorang.