in

CEO OpenAI Akui ChatGPT Produk ‘Mengerikan’

ChatGPT. Foto OpenAI dok.
ChatGPT. Foto OpenAI dok.

Pendiri sekaligus CEO OpenAI, Sam Altman mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Dalam wawancaranya di podcast teknologi New York Times, ia mengaku bahwa ChatGPT yang dirilis perusahaannya sebagai produk yang ‘mengerikan’.

“Orang-orang pergi ke situs yang terkadang berfungsi dan kadang tidak aktif. Mereka mengetikkan sesuatu, mereka mencoba hingga benar, lalu mereka menyalin jawaban tersebut dan menempelkannya pada tempat lain, kemudian kembali dan mencoba mengintegrasikannya dengan hasil penelusuran atau sistem kerja lainnya,” kata Altman.

Dilaporkan Insider, sejak dirilis pada November 2022, chatbot tersebut dinilai mengganggu dunia pendidikan karena bisa membantu siswa mengerjakan soal yang rumit bahkan menulis essai.

Tak hanya itu, chatbot tersebut juga mahir membuat artikel, surat lamaran kerja dan baris kode.

Walau begitu, dalam penerapannya, ChatGPT masih mengalami beberapa kendala. Server sering down karena belum bisa menampung kapasitas pengguna yang sangat banyak.

Pendiri OpenAI lainnya, Greg Brockman, baru-baru ini mengatakan bahwa peluncuran ChatGPT dalam bentuk saat ini, merupakan upaya terakhir bagi perusahaan setelah masalah internal dengan penguji beta.

Selain itu, database dari chatbot ini hanya terbatas sampai 2021. ChatGPT tak akan bisa menjawab atau tidak mengetahui kejadian atau segala hal yang terjadi setelah tahun 2021.

Namun, tampaknya chatbot yang diprakarsai Microsoft dan Google akan lebih sempurna dari ChatGPT. Pasalnya, kedua raksasa teknologi ini memiliki database yang realtime dan akan sangat mendukung Google Bard.