Ratu Tisha bukanlah nama asing di tubuh organisasi induk sepak bola Indonesia, PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Ratu Tisha terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI di era 2023-2027 berdasarkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta.
Ratu Tisha Destria unggul tipis dari pesaingnya, Yunus Nusi. Ratu Tisha mendapatkan suara 54, sedangkan Yunus Nusi yang mendapat 53 suara. Selebihnya, Menpora Zainudin Amali yang juga jadi bakal calon hanya meraih 44 suara.
Ratu Tisha lahir di Jakarta, 30 Desember 1985. Anak dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani ini menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung di jurusan Matematika.
Ratu Tisha menyukai sepak bola sejak masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Akan tetapi, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai manajer tim. Kiprah Ratu Tisha di sepak bola Indonesia sudah banyak.
Setelah lulus kuliah tahun 2008, Ratu Tisha Sempat bekerja di perusahaan jasa perminyakan. Dia kemudian mendapat beasiswa program FIFA Master yang setara S-2 bidang manajemen, hukum, dan humaniora di tiga perguruan tinggi prestisius di Eropa.
Untuk menambah pengetahuannya, Ratu Tisha kerap mengikuti seminar sepak bola yang diadakan di Jepang, Denmark, dan Belgia. Dengan modal pengetahuan di dunia sepak bola, dia dipercaya menjabat posisi direktur kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016.
Tahun berikutnya, Ratu Tisha mengemban posisi direktur kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Akan tetapi, posisi itu terpaksa ia lepas karena diangkat sebagai Sekertaris Jenderal PSSI pada tahun 2017. Dia menjadi wanita pertama yang menjabat posisi tersebut.
Tahun 2019, Ratu Tisha didaulat menjadi Wakil Presiden di AFF tepatnya pada bulan Juni 2019. Saat tahun 2020, dia mengundurkan diri dari jabatan sebagai Sekertaris Jenderal PSSI.
Nama Ratu Tisha kembali ramai diperbincangkan setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tahun 2023. Kongres Luar Biasa ini berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan.