Kelinci berlari-lari di padang rumput yang kering. Ia telah berlari sejauh yang ia bisa, tetapi masih belum menemukan air.
Kelinci mencari air sejak pagi, dan sekarang sudah jam empat sore. Sudah sehari ia tidak minum, dan sekarang ia sangat haus.
Kelinci berpikir, “Aku harus menemukan air segera, atau aku akan mati.”
Tiba-tiba, kelinci melihat sebuah sumur yang sangat dalam. Dan di dasarnya, masih ada air!
Kelinci sangat senang, tapi sebelum ia masuk ke sumur air, ia berhenti dan berpikir, “kalau aku masuk ke kolam, aku pasti akan tenggelam dan mati.”
Kelinci berpikir selama beberapa menit, tetapi tidak bisa menemukan solusi. Akhirnya, ia putus asa dan berpikir, “Aku harus masuk ke sumur air. Tidak ada yang lain yang bisa aku lakukan.”
Kelinci berjalan perlahan-lahan ke arah sumur. Ketika ia sudah dekat dengan kolam air, ia berhenti dan berpikir sekali lagi, “Aku tidak bisa melakukan ini. Aku tidak bisa masuk ke kolam air dan mati tenggelam.”
Kelinci berpikir selama beberapa menit lagi, tetapi tidak bisa menemukan solusi. Akhirnya, ia putus asa dan berpikir, “Aku harus masuk ke kolam air. Tidak ada yang lain yang bisa aku lakukan.”
Akhirnya ia menjatuhkan diri ke sumur. Rasa hausnya sirna, namun dia harus terus mengapung agar tetap bisa bernafas.
Dia terus berusaha namun rasa lelah yang tak tertahankan datang. Akankah kelinci berhasil keluar dari sumur yang dalam itu?
Atau hidupnya hanya akan berakhir di sini?
.
.
.