Kehadiran Internet tentu mendatangkan banyak perubahan besar dalam kehidupan manusia. Perubahan paling terlihat mungkin adalah semakin mudahnya akes terhadap informasi atau bahkan membuat dunia di sekitar kita nampak berbeda.
Namun ahli psikologi dunia maya DR Mary Aiken mengatakan bahwa internet memiliki dampak yang lebih luas dari yang bisa kita bayangkan. Internet bahkan disebut membentuk pola perkembangan, perilaku, dan norma sosial kita yang baru.
Dalam buku terbarunya, The Cyber Effect, Aiken mengeksplorasi bagaimana internet telah mengubah perspektif kita terhadap dunia sekitar. Salah satunya adalah the cyber self, atau identitas diri dalam konteks digital. Di era teknologi, identitas nampaknya berkembang melalui cara yang berbeda. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana seseorang menciptakan identitas digital.
Seperti menciptakan diri yang sesuai dengan standar yang diidealkan dan yang mayoritas orang lain inginkan. Inilah identitas diri baru dalam versi dunia maya yang terbentuk karena kemunculan internet dan sosial media
Selain penciptaan identitas baru, ada pula yang disebut dengan paradoks privasi. Istilah ini awalnya diperkenalkan oleh Profesor Susan B. Barnes untuk menunjukan bagaimana remaja sangat kurang perhatian terhadap privasi online mereka.
Dikutip dari laman Science Focus, ini adalah hal yang menarik. Sebab di dunia nyata, lebih banyak remaja yang sering menarik diri atau bahkan cenderung memproteksi privasinya dengan baik.
Tetapi internet telah membawa perubahan soal privasi ke arah yang berbeda. Penelitian yang dipublikasikan tahun 2005 menunjukan bagaimana remaja di era internet sangat kurang menaruh perhatian pada privasi.