Kue wajik adalah kue khas nusantara yang terbuat dari beras ketan. Kue ini dikenal di Jawa Tengah, memiliki sebutan lain di Sumatera dengan nama pulut manis, sedangkan masyarakat Sulawesi menyebutnya baje.
Dulunya kue wajik dibuat hanya untuk acara tertentu saja, karena zaman dahulu kue ini punya arti sebagai lambang untuk cita-cita dan harapan. Pasalnya kue ini dibuat sangat lengket dan hampir menyerupai doodle, memiliki arti bahwa keluarga bisa terus lengket dan harmonis.
Tapi seiring perkembangan zaman, kue ini bisa dibuat kapan saja. Bukan hanya saat ada perayaan. Berikut cara membuatnya :
Bahan:
- 200 gram beras ketan
- 90 gram gula aren
- 125 ml air
- 1 lembar daun pandan
- 60 ml santan kental
- Sejumput garam
Cara membuat:
- Cuci beras ketan beberapa kali dalam air, hingga saat air menjadi jernih. Rendam dan biarkan meresap semalaman.
- Untuk mempercepat proses perendaman, tuangkan air mendidih ke atas beras ketan setelah dibilas dan diamkan selama 1 jam. Tiriskan, lalu tuangkan lebih banyak air mendidih ke atas nasi dan rendam selama 30 menit lagi.
- Saat selesai merendamnya, saring beras di atas kain hingga setengah kering. Kukus selama 15 menit, lalu balik dan ratakan dengan garpu dan kukus lagi selama 10 menit hingga matang.
- Di dalam panci, didihkan gula dan air dengan api sedang, lalu didihkan tanpa ditutup, aduk sesekali, hingga air gula merah berkurang menjadi setengahnya, membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
- Tambahkan semua bahan lainnya dan aduk rata. Terus didihkan selama 3 hingga 5 menit lagi dan angkat dari api.
- Campuran beras ketan dan santan, aduk rata dalam panci. Kemudian masak dengan api kecil sambil diaduk dari waktu ke waktu, hingga adonan mengental dan lengket. Setelah 10 hingga 15 menit, angkat campuran dari api dan buang daun pandannya.
- Pindahkan kue ke wajan atau piring yang diolesi sedikit minyak, ratakan permukaannya dengan bagian belakang sendok basah, dan sisihkan hingga dingin.
- Iris kue menjadi bentuk kotak dan sajikan pada suhu ruang.