Sejak pandemi Covid-19 dimulai, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi salah satu metode paling tepat untuk mengurangi risiko penularan. Namun banyak isu yang seringkali membuat metode seperti ini diperdebatkan. Salah satunya adalah soal isu produktivitas.
Perdebatan soal WFH sering terkait dengan kekhawatiran produktivitas pekerja. Dasar argumennya adalah bahwa pekerja dinilai tidak mampu menyelesaikan banyak pekerjaan jika kehilangan sumber daya di tempat kerja, tidak adanya interaksi vital dengan rekan kerja, dan lain sebagainya.
Tetapi, benarkah asumsi semacam ini?
Penelitian yang dilakukan justru membantah tuduhan ini. Dikutip dari laman Science Focus, studi membuktikan bahwa sebagain besar pekerja yang bekerja dari rumah melaporkan memiliki tingkat produktivitas yang sama dengan mereka yang bekerja di kantor. Sebagian bahkan melaporkan bahwa mereka justru lebih produktif.
Faktor-faktor yang mendasari hal ini adalah seperti pola makan yang dinilai lebih baik, tidur yang lebih nyenyak, dan lingkungan yang lebih menyenangkan. Semua ini berkaitan dengan peningkatan produktivitas kerja.
Lebih jauh lagi karena akses saat bekerja juga jauh lebih mudah tanpa perlu bolak balik dan mematuhi hierarki ketat di banyak tempat kerja.