“Apa yang sedang kamu lakukan, Rara?” tanya teman sekampungnya, Dinda.
“Oh, hanya mencari kebahagiaan,” jawab Rara dengan penuh semangat.
“Bagaimana kamu bisa tahu apakah kamu telah menemukannya?” tanya Dinda.
“Aku akan tahu karena aku akan merasakannya,” jawab Rara.
Dinda tertawa. “Kamu masih muda, Rara. Kamu belum tahu apa-apa tentang kebahagiaan.”
“Aku tahu lebih dari yang kamu pikirkan, Dinda,” jawab Rara. “Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dilihat dengan mata. Kebahagiaan adalah sesuatu yang terasa dalam hati.”
“Oh, Rara, kamu begitu puitis!” Dinda tertawa lagi. “Tapi aku rasa kamu harus mencari sesuatu yang lebih konkrit daripada kebahagiaan.”
“Maksudmu seperti apa?” tanya Rara.
“Ya, seperti uang atau jabatan bagus,” jawab Dinda. “Itu baru akan membuatmu bahagia.”
“Oh, Dinda, kamu salah,” jawab Rara. “Uang dan jabatan bukanlah kebahagiaan. Kebahagiaan adalah ketika kamu menemukan sesuatu yang benar-benar membuatmu bahagia.”
“Jadi, apa yang membuatmu senang, Rara?” tanya Dinda.
“Banyak hal,” jawab Rara. “Sebagai contoh, aku suka membaca buku, mendengarkan musik, dan berjalan-jalan di taman. Aku juga suka menghabiskan waktu bersama teman-teman dan keluarga.”
Dinda tertawa lagi. “Rasa senang adalah awal mula kebahagiaan, aku rasa kamu akan menemukan kebahagiaanmu segera.”
“Aku harap begitu, Dinda,” jawab Rara.
.
.
.