Motivasi yang menurun terkadang berimbas pada tingkat produktivitas. Jika Anda telah melakukan segala upaya untuk meningkatkan motivasi tapi tetap gagal, Anda bisa mencoba beberapa cara yang diungkap neuroscience atau ilmu saraf.
Menurut ahli saraf, Dr Gabija Toleikyte, ada beberapa metode yang didukung secara ilmiah yang dapat meningkatkan antusiasme atau motivasi Anda.
Tetapi sebelumnya, perlu dipahami apa yang menciptakan motivasi dalam sudut pandang neurologis. Untuk menciptakan motivasi, ada banyak bagian yang terlibat di otak. Tetapi dua area utama adalah VTA (area tegmental ventral) dan NACC atau juga disebut sebagai nucleus accumbens.
Saat Anda melakukan aktivitas menyenangkan, VTA akan mengeluarkan zat dopamin. Perlu diketahui bahwa setiap aktivitas bisa memicu kadar dopamin dalam tingkat yang berbeda. Tetapi untuk mengeluarkan dopamin yang tinggi kita butuh imbalan yang juga tidak terduga. Atau juga sesuatu yang lebih variatif dibanding rutinitas Anda.
Salah satu contoh sederhananya adalah ketika beberapa hal terjadi secara tak terduga. Misalnya Anda tak sengaja bertemu dengan seseorang dan Anda tidak tahu apakah orang ini akan memuji Anda, atau juga mengkritik. Ketidakpastian situasi semacam ini bisa mendatangkan dopamin yang realtif tinggi.
Tetapi jika semua aktivitas Anda cenderung rutin dan mudah diprediksi, Anda akan mengeluarkan kadar dopamin yang lebih sedikit. Untuk itu, cobalah beri setidaknya variasi dan seimbangkan dengan rutinitas Anda.
Salah satu cara menciptakan variasi adalah dengan misalnya melakukan push up, melihat gambar kucing, melompat-lompat saat mendengar musik. Ini akan menciptakan kadar dopamin yang tinggi.
Terlebih lagi, Jika Anda tak memiliki motivasi sedangkan memiliki tugas segudang, Anda bisa mencatat manfaat melakukan tugas tersebut. Memulai tugas ketika ada tau apa manfaatnya akan lebih menyenangkan.