Di era tahun 70-an atau 80-an, kebanyakan orang tua mendorong anak-anak kidal untuk berusaha sebaik mungkin menggunakan tangan kanan mereka. Namun, ketika zaman semakin modern dan banyak penelitian digalakkan, penemuan-penemuan penelitian seputar orang kidal justru menunjukkan bahwa mereka memiliki keunggulan dalam kecepatan proses berpikir.
Salah satu penelitian yang membuktikan hal ini adalah sebuah studi yang diterbitkan di Journal Neuropsychology. Pada tahun 2006, penelitian ini menunjukkan bahwa orang kidal cenderung memproses berbagai rangsangan lebih cepat daripada mereka yang tidak kidal.
Penelitian yang dilakukan di Australian National University (ANU) juga mendukung temuan penelitian sebelumnya. Bahwa mereka yang cenderung menggunakan tangan kiri (kidal) atau mereka yang tidak sudah ditentukan sejak dalam kandungan. Keduanya juga memiliki proses berpikir yang berbeda.
Di mana orang kidal memproses bahasa dengan kedua bagian otak. Berbeda dengan mereka yang cenderung menggunakan tangan kanan, yang lebih sering memproses dengan otak bagian kiri. Peneliti di ANU juga menemukan bahwa orang kidal merespon dan memproses rangsangan lebih cepat.
Yang artinya, orang kidal memiliki keunggulan dalam bidang olahraga, permainan atau aktivitas lain yang memberikan stimulan dalam jumlah besar secara bersamaan.
Secara teoritis, orang kidal mampu dengan lebih mudah menggunaakan kedua belahan otak untuk mengelola rangsangan dan menghasilkan respon secara keseluruhan lebih cepat. Para ahli juga berpendapat, orang kidal akan lebih baik secara mental saat memasuki usia tua, ketika pemrosesan di otak mulai melambat.