Jika membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan pasangan, ada banyak komedi, lelucon hingga gagasan romantis yang melingkupi topik ini. Salah satunya adalah gagasan soal pasangan yang akan terlihat semakin mirip satu sama lain.
Lalu, bagaimana sains memandang fenomena ini?
Sebuah studi pernah membuktikan bahwa gagasan soal pasangan yang memiliki kemiripan wajah ini bukan omong kosong belaka. Studi tersebut diterbitkan pada Maret 2006 dan mempelajari mengenai kepribadian dan perbedaan indvidu. Studi ini mengajak 20 orang untuk berpartisipasi dan menilai penampilan serta kepribadian dari 160 pasang suami istri.
Ketika subjek penelitian dihadapkan pada foto laki-laki dan perempuan secara acak (tanpa memberitahu siapa yang berpasangan), secara konsisten penelitian ini menunjukan bahwa orang yang menikah cenderung memiliki kesamaan dalam penampilan atau kepribadian. Untuk menjelaskannya, ada beberapa jawaban atas fenomena ini.
Pertama, dikutip dari laman How Stuff Work, pengalaman yang dialami selama kehidupan pernikahan oleh pasangan, entah kebahagiaan atau yang lainnya akan terlihat dari wajah mereka. Misalnya, jika keduanya bahagia dan lebih banyak tersenyum, di wajah mereka akan terbentuk lebih banyak otot dan kerutan yang berhubungan dengan aktivitas tersenyum.
Selain itu, pengaruh gen juga dinilai mempengaruhi pasangan yang memiliki penampilan serupa. Sebuah studi yang diungkap oleh laman Live Science pernah menunjukkan bahwa pasangan yang mirip secara genetika memiliki kehidupan yang lebih baik.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian di University of Western Ontario. Penelitian ini menunjukan bahwa kemiripan genetik membuat kita bekerja sama lebih baik. Maka secara tidak sadar orang-orang cenderung memilih pasangan berdasarkan kemiripan genetik. Seperti dari kemiripan fisik atau emosional. Tetapi, tentu pasangan tidak boleh terlalu mirip secara genetik atau berkerabat dekat karena keragaman gen tetap penting.
Jadi, poin utamanya adalah, genetika dan pengalaman hidup dinilai menjadi pengaruh tingkat kemiripan pasangan. Dan kebetulan ketika memiliki pengalaman hidup yang baik dengan pasangan, seseorang cenderung mirip dengn orang yang dicintainya.