Ketika menyemprotkan parfum di area baju atau tubuh, Anda pasti menginginkan aroma tersebut bertahan lama. Tetapi, yang seringkali terjadi adalah, sesaat setelahnya Anda tidak lagi bisa mencium aromanya.
Bernahkah baunya menghilang? Tentu tidak. Ada kemungkinan alasan mengapa Anda tak lagi bisa mencium baunya karena Anda sudah terbiasa dengan baunya.
Dikutip dari laman Science ABC, Pamela Dalton, soerang psikolog kognitif di Monell Chemical Sense Center menghabiskan waktu 20 tahun untuk meneliti fenomena ini, yaitu mengenai ‘kebutaan hidung’. ‘Kebutaan hidung’ adalah sebuah terminologi untuk menggambarkan hidung yang sudah terbiasa terhadap aroma tertentu.
Pertama, untuk memahaminya, kita perlu memahami dahulu bagaimana proses penciuman terjadi. Proses ini sebenarnya cukup mudah.
Ketika Anda pertama kali mencium suatu aroma, reseptor di hidung akan mengirim sinyal ke sistem limbik di otak. Nah, di sana, akan terjadi proses bagaimana bau tersebut akan dirasakan dan akan dipersepsikan. Bagian ini juga akan mempengaruhi bagaimaa perspesi dan perasaan Anda terhadap bau tertentu.
Sayangnya, ketika terlalu terbiasa mencium bau tertentu, otak akan secara bertahap berhenti memperhatikan aromanya. Yang akhirnya menyebabkan hidung seolah tidak lagi mencium aroma apapun.
Sejauh ini ilmuwan masih belum mengetahui mengapa otak kita begitu cepat terbiasa dengan bau tertentu. Tetapi, kemampuan ini dianggap sebagai keunggulan bagi manusia. Sebab dengan kemampuan ini, manusia akan lebih cepat menangkap bau aneh. Sifat yang sama ini pula bisa memberi keunggulan saat bertahan dari serangan.