Suntikan bisa dilakukan dokter pada area berbeda. Dokter bisa saja menyuntik pasiennya di bagian lengan, paha, bahu atau di bagian tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan lokasi suntikan bergantung pada jenis zat yang diberikan serta tujuan pemberiannya.
Lebih lanjut, alasan mengapa suntikan tak diberikan di lokasi yang sama berulang kali? Dikarenakan dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan lainnya.
Menurut wilayahnya, ada empat injeksi utama, yaitu suntikan intravena yang disuntikan di pembuluh darah; suntikan intramuscular yang disuntikan pada otot; suntikan subkutan yang disuntikan pada lapisan kulit dalam; dan suntikan intradermal yang diberikan di dermis kulit.
Ada pula suntikan pada bagian lain seperti di sumsum tulang, persendian dan bahkan mata, tetapi ini sangat jarang dilakukan.
Seperti yang dibahas di paragaraf pertama, terlalu banyak suntikan di tempat yang sama bisa menyebabkan kerusakan. Misalnya, jika terlalu banyak suntikan intramuscular dapat menyebabkan fibrous myopathy atau kondisi serat otot rusak akibat tusukan jarum yang menyebabkan otot melemah.
Sedangkan jika terlalu banyak suntikan subkutan di daerah yang sama akan menyebabkan terbentukknya gumpalan kulit. Dengan kata lain, penting untuk menganti area yang diinjeksi. Ditambah lagi, wilayah tubuh juga akan menyerap obat dan suplemen dengan cara berbeda. Untuk itu daerah suntikan perlu dibedakan pula.