Refluks asam adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan sensasi terbakar dan rasa tidak nyaman bagi yang mengalaminya. Lebih lanjut, mereka yang mengalami gejala reflux asam juga sering didiagnosis dengan penyakit gastro-oesophageal reflux (GORD).
Hal yang sering terjadi adalah, banyak orang berasumsi bahwa makanan pedas bisa menyebabkan naiknya asam lambung ini.
Meski memang belum ada data ilmiah yang cukup tentang klaim ini, namun zat capsaicin dituding bertanggung jawab atas rasa panas yang ditimbulkan. Zat ini biasanya terkandung dalam cabai dan mengaktifkan apa yang disebut sebagai TRPV1 di kerongkongan. Hasilnya, muncullah sensasi rasa terbakar.
Beberapa penelitian menemukan memang ada hubungan antara konsumi zat capsaicin dengan gejala seperti rasa mulas dan nyeri dada. Salah satu penelitiannya dilakukan di Meksiko melaporkan bahwa capsaicin menimbulkan gejala tersebut pada 28 orang dari 31 orang yang didiagnosis GERD.
Penelitian lain di AS juga menemukan bahwa menambahkan zat capsaicin dapat menyebabkan rasa mulas lebih cepat setelah makan.
Namun, dikutip dari laman Science Focus, refluks asam dan GERD dipicu oleh sejumlah faktor, terutama obesitas. Makanan berlemak yang dituding memperparah gejalanya. Selain itu, makan terlalu cepat dan terus menerus setelah merasa kenyang juga dapat memperparah gejalanya.
Menariknya, meski capsaicin bisa meningkatkan rasa mulas jika dimakan sesekali, tapi, jika Anda memakannya secara lebih teratur, gejala tersebut justru akan menurun secara signifikan.