Saat Lebaran Idul Fitri, makanan yang tersaji di meja makan mendadak bertumpah ruah. Tak heran jika akhirnya orang-orang banyak yang kalap apalagi setelah sebulan berpuasa. Pola makan yang berantakan karena kalap ini kemudian meningkatkan asupan kalori.
Jika sudah begitu, urusan jadi makin panjang karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lain, mulai dari kadar kolesterol hingga gula darah yang tinggi. Lalu bagaimana cara mengantisipasinya?
Berikut 5 tips mengatur pola makan saat Lebaran yang telah dikutip dari CNN.
Hindari makanan yang berlemak tinggi
Tips yang pertama, sebisa mungkin hindari makanan berlemak tinggi. Makanan ini tidak hanya memicu naiknya berat badan, tetapi juga meningkatkan resiko obesitas hingga kadar kolesterol yang tinggi. Adapun makanan berlemak tinggi yang biasa kamu jumpai saat lebaran di antaranya kulit ayam, gajih atau lemak daging, dan makanan yang bersantan kental.
Makan secukupnya
Mengatur pola makan bukan berarti membatasi makanan yang masuk, kamu masih boleh makan makanan khas Lebaran, tapi dengan kadar secukupnya atau dalam porsi kecil. Jika sulit, kamu bisa menerapkan aturan cheating day selama 1-2 hari dan kemudian makan dengan porsi normal di hari selanjutnya.
Jangan lupa makan sayur
Jika sulit menghindari makanan berlemak, kamu bisa memakannya bersama sayur seperti lalapan atau acar. Hal ini bertujuan untuk menetralisir lemak jenuh yang bisa menyebabkan kolesterol.
Jangan lupa minum air
Setelah sebulan berpuasa, tentu kadar air di dalam tubuh mengalami penurunan. Oleh karena itu, kamu perlu banyak minum air untuk mencegah dehidrasi selama Lebaran. Selain itu, minum air juga membantu untuk mengeluarkan racun yang ada pada tubuh.
Sedia buah sebagai makanan penutup
Daripada banyak makan makanan manis seperti kue dan minuman tinggi gula, kamu bisa coba alternatif makan buah setelah menyantap makanan utama. Selain manis dan segar, buah juga mengandung serat yang baik untuk tubuh.