Pindah rumah bersama kucing peliharaan bisa membuat kucing menderita stres. Kucing merupakan salah satu makhluk hidup yang teritorial. Kucing akan menandai daerah atau wilayah teritorialnya dengan urine. Saat pindah rumah, daerah teritorialnya hilang.
Kucing akan menderita stres saat tidak berada dalam daerah teritorialnya. Kucing akan menjadi baru di lingkungan rumah baru sehingga perlu beradaptasi ulang seperti saat pertama kali diadopsi oleh pemiliknya.
Dalam tahap adaptasi ini, kucing bisa saja merasa tidak senang dengan lingkungan rumah baru. Untuk mengetahui perasaannya, berikut ciri-ciri kucing tidak senang rumah baru.
Mengeong berlebihan
Apabila kucing sering mengeong berlebihan di lingkungan rumah baru, pertanda kucing sedang tidak senang dengan habitat barunya. Kucing akan terus mengeong seperti sedang mencari sesuatu. Hal ini akan berlangsung lama hingga kucing bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.
Buang air sembarangan
Saat pindah rumah, posisi benda-benda akan berubah drastis, termasuk kotak pasir tempat kucing buang air. Karena perubahan tersebut, kucing stres dan pada akhirnya membuang kotoran di sembarang tempat.
Sering menyemprotkan urine
Karena berada pada lokasi yang baru, kucing akan berusaha beradaptasi dengan membangun daerah kekuasaan baru. Untuk menandai daerah teritorial tersebut, kucing akan menyemprotkan urine ke sembarang tempat.
Kurang nafsu makan
Hampir sama yang terjadi pada manusia, kucing juga akan kehilangan nafsu makan jika tidak menyukai sesuatu. Misalnya, saat pindah ke rumah baru, kucing merasa kehilangan tempat berlindung sehingga nafsu makannya berkurang.
Berubah jadi agresif
Rasa tidak senang kucing akan rumah baru dapat mengubah binatang berbulu ini menjadi lebih agresif mudah menyerang. Hal ini disebabkan oleh penglihatan kucing di rumah baru melihat segala sesuatunya sebagai benda asing.