Microwave menjadi penemuan yang membuat aktivitas memasak jadi lebih mudah. Pasti akan sangat mudah menemukan alat ini di berbagai rumah tangga. Meski memang sangat berguna dan aman digunakan selagi mengikuti pentunjuk.
Tetapi microwave sering disebut tidak benar-benar efektif membunuh kuman dalam makanan. Benarkah desas-desus tersebut?
Menjawab pertanyaan ini, sebenarnya ada sedikit masalah dengan proses pemanasan yang terjadi dalam microwave. Masalahnya adalah pemanasan seringkali tidak terjadi secara merata.
Dikutip dari laman Science ABC, microwave memanaskan makanan dari luar ke dalam dengan bantuan panas dan radiasi. Efeknya berpotensi untuk meninggalkan titik-titik dingin pada makanan, dan di situ permulaan masalahnya. Titik-titik yang luput dipanaskan ini akan meninggalkan spot-spot baru untuk perkembangbiakkan bakteri
Untuk itu, tidak begitu dianjurkan memasak makanan seperti daging dalam microwave. Sebab, panas yang tidak merata dinilai tidak efektif dalam membunuh kuman dan bakteri.
Hal ini pernah dibuktikan dalam, beberapa studi. Pertama, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology yang menganalisa wabah salmonella akibat pemanasan ulang daging babi menggunakan microwave. Perlu diingat bahwa daging jika disimpan dan tidak didinginkan dalam waktu lama setelah di masak akan jadi tempat berkembang biaknya bakteri dan mikroorganisme lain.
Kesimpulannya, jika Anda ingin memanaskan makanan berupa daging yang mungkin sudah didiamkan terlalu lama, lebih baik menggunakan oven konvensional dibanding microwave.