in

Sering Tertukar, Ini Perbedaan Antara Berbisa dan Beracun

Ilustrasi racun (Foto: Pinterest)
Ilustrasi racun (Foto: Pinterest)

Berbisa dan beracun seringkali menjadi istilah yang penggunaanya sering rancu. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya memiliki perbedaan mendasar? Perbedaan mendasarnya terletak pada bagaimana racun ditransmisikan.

Bisa (venom) harus diinjeksikan ke aliran darah si korban agar bisa mendatangkan efek mematikan. Sedangkan racun (poison) hanya akan mematikan korban jika diserap tubuh melalui lapisan epitel, usus, maupun kulit.

Sebagai contoh, hewan beracun misalnya katak panah, bisa mematikan jika racunnya tertelan dengan berbagai cara tertentu. Atau pada konteks lain, misalnya Anda menelan, menghirup, menyentuh sesuatu lalu Anda menjadi sakit, nah itulah definisi dari racun.

Sedangkan hewan berbisa, contohnya ular dan kalajengking hanya bisa melukai korban dengan ‘bisanya’ jika mereka menyengat atau menggigit. Melalui taring, dan gigi, hewan berbisa akan butuh proses menyuntikkan bisa tersebut ke korbannya.

Dikutip dari laman International Animal Rescue, pada kalajengking dan ular, bisa tersusun dari neurotoksin yang merusak sistem saraf atau hemotoksin yang merusak jaringan darah. Bisa biasanya diinjeksikan melalui kulit, lalu zat tersebut akan masuk ke aliran darah dan bisa mendatangkan akibat yang fatal.

Jadi, kesimpulannya adalah, ‘bisa’ merupakan racun yang disalurkan melalui perantara. Sedangkan racun adalah zat yang dikeluarkan secara pasif. Dan keduanya biasa digunakan sebagai bentuk pertahanan diri hewan-hewan di alam liar dari predatornya.