Rambut manusia dan juga hewan sebenarnya terbuat dari protein yang sama, yakni protein keratin. Sistem kekebalan kita yang sering terpapar keratin di kulit dan rambut terus menerus, akan menghalangi tubuh untuk mengembangkan reaksi alergi.
Jadi, jika rambut manusia dan hewan tidak menyebabkan alergi, mengapa ada orang yang kemudian alergi terhadap bulu hewan?
Dikutip dari laman Science Focus, alergi terhadap hewan peliharaan sebenarnya tidak dipicu secara langsung oleh bulunya. Alergi seperti ini biasanya bereaksi terhadap zat dalam sel kulit, air liur, atau keringat hewan yang kemudian berpindah ke bulu.
Sedangkan keringat hewan peliharaan dan juga air liurnya sangat berbeda dengan keringat dan air liur manusia. Sehingga ketika terpapar, sistem kekebalan tubuh akan menganggapnya sebagai alergen.
Uniknya, menurut penelitian tahun 2005 di National Institute of Environmental Medicine di Swedia, zat-zat yang terdapat di bulu hewan peliharan juga bisa terperangkap di rambut manusia. Yang kemudian bisa membuat anda mengalami alergi jika bersentuhan dengan rambut manusia yang terpapar zat tersebut.