Jika Anda tengah merasakan susana hati yang buruk, mengkonsumsi makanan tertentu dipercaya bisa memperbaikinya.
Studi awal yang mengamati bagaimana makanan mempengaruhi depresi dan suasana hati pernah dilakukan oleh Prof. Felice Jacka dari Food and Mood Centre di Melbourne. Diketahui dari 67 pasien yang mengalami depresi berat, mereka diminta untuk melakukan diet gaya Mediterania.
Dengan diet ini, pasien dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran, kacang-kacangan, telur, ikan, dan minyak zaitun. Diet jenis ini juga mendorong pasien untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji, daging olahan serta minuman manis.
Setelah 12 minggu, perbedaan terjadi secara signifikan. Kelompok pasien yang menjalani diet Mediterania justru mampu mengurangi intensitas pengobatan dan tidak lagi dikategorikan sebagai penderita depresi. Lalu, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Diet Mediteriania memiliki komponen seperti ikan dan minyak zaitun. Bahan-bahan ini dinilai memiliki sifat anti peradangan yang kuat. Sedangkan jika berbiacara soal depresi, ada dugaan bahwa keluhan ini memiliki keterkaitan dengan radang otak. Selain itu, makanan diet Mediterania juga meningkatkan bakteri baik di usus yang menghasilkan senyawa antiinflamasi.
Dikutip dari laman Science Focus, makanan-makanan yang bisa memberi dampak positif pada suasana hati ini memiliki sebutan khusus. Para ahli menyebutnya sebagai psikobiotik. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Dr Kristen Berding Harold, peneliti di University College Cork.
Harold juga pernah melakukan penelitian dengan sekelompok sukarelawan yang dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan ramah mikrobiota. Seperti misalnya, sayuran, kefir, buah-buahan, dan yoghurt yang kaya probiotik. Hasilnya, sukarelawan mengungkap bahwa mereka mengalami penurunan tingkat stres dan memiliki suasana hati yang jauh lebih baik.