Burung lyrebird merupakan salah satu burung yang sudah mulai langka. Keberadaan burung ini di muka Bumi sudah mulai berkurang. Burung endemik Australia ini bahkan sudah masuk ke dalam jajaran burung yang dilindungi oleh negara.
Burung lyrebird lebih senang berlari untuk menghindari bahaya. Disebut lyrebird karena bentuk ekornya menyerupai lyre atau alat musik sejenis kecapi yang dimainkan masyarakat pada zaman Yunani kuno.
Di daerah asalnya, burung ini dikenal dengan kemampuan mimikri yang luar biasa. Seekor burung lyrebird menjadi perhatian di media sosial, Twitter, karena berbunyi menyerupai bayi yang sedang menangis.
BIRD OR BABY?: This lyrebird surprised a keeper by imitating a baby’s cry at Taronga Zoo Sydney. pic.twitter.com/YNZNcKWnY4
— CBS News (@CBSNews) September 7, 2021
Bunyi yang menyerupai bayi menangis ini bukanlah suara asli dari burung lyrebird. Akan tetapi, suara tersebut merupakan hasil dari kemampuan bermimikri burung ini. Mimikri atau kemampuan menirukan bunyi di sekitar menyebabkan burung ini kadang disebut burung penipu.
Sebutan burung penipu tersebut tidak berlebihan karena burung lyrebird memang ahli meniru bunyi. Kemampuan meniru bunyi ini bukan hanya pada burung lyrebird jantan, tetapi juga pada burung lyrebird betina.
Akan tetapi, tujuan meniru dari lyrebird jantan berbeda pada lyrebird betina. Burung lyrebird jantan meniru bunyi-bunyian di sekitarnya untuk memikat lawan jenisnya. Akan tetapi, pada burung lyrebird betina meniru bunyi karena ingin mempertahankan diri dari predator.
Kemampuan meniru bunyi pada burung lyrebird ini sungguh luar biasa. Burung ini mampu menirukan semua bunyi yang pernah melintas di pendengarannya. Suara yang dihasilkan pun sangat mirip dengan suara yang ditirunya.