Saat merasa sedih, mendengarkan lagu melankolis dan musik sedih ternyata membantu membuat perasaan jauh lebih baik. Namun, kecenderungan ini biasanya paling kuat terjadi pada orang yang menderita depresi klinis.
Pernyataan semacam ini memang nampaknya melawan paradoks yang biasa didengar. Bahwa saat sedih lebih baik mendengarkan lagu yang ceria karena bisa membuat suasana hati lebih baik. Sayangnya beberapa lagu ceria yang didengarkan saat sedih justru bisa membuat seseorang merasa kesal.
Sebaliknya, mendengarkan lagu atau alunan musik sedih bisa membantu saat kita saat merasa sendirian dan sedih. Dikutip dari laman Science Focus, hal ini pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013.
Penelitian di University of Limerick ini meninjau bagaimana orang justru menemukan bahwa musik sedih seperti membantu mereka. Para peserta menyebutkan bahwa mendengarkan musik sedih mampu memicu ingatan tentang orang yang mereka cintai dan membuat mereka merasa jauh lebih baik.
Penelitian lain di University of Florida juga menemukan hal yang sama. Tim peneliti menemukan bahwa bahkan orang yang sedang mengalami depresi bisa merasa lebih tenang dan bahagia setelah mendengarkan lagu-lagu sedih. Temuan ini tentu membantah teori bahwa mendengarkan lagu sedih bagi orang depresi digunakan untuk melebih-lebihkan suasana hati yang buruk bagi mereka.
Menjelaskan fenomena ini, laman Psychology Today menyebut musik dan lagu-lagu yang sedih memiliki peran dalam regulasi emosi. Musik jenis ini membangkitkan respon menyenangkan disertai pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin. Inilah alasan mengapa musik sedih justru membantu memulihkan suasana hati menjadi lebih positif.