in

Meninjau Pijat dari Sudut Pandang Sains, Benarkah Bermanfaat?

Sains temukan berbagai manfaat pijat bagi tubuh.

Selama hampir 5.000 tahun lamanya, pijat telah jadi bagian dari aktivitas manusia. Banyak orang merasa mendapat manfaat ketika bagian tubuh mereka dipijat. Lalu, pijat dianggap jadi pengalaman menyenangkan sekaligus mendatangkan rileksasi bagi tubuh.

Banyak klaim yang bersliweran soal pijat ini. Ada yang menyebut mampu mengurangi nyeri sendi, nyeri otot, membuang racun tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga mengurangi stres dan masih banyak lagi. Tetapi bagaimana sains memandang aktivitas ini?

Ternyata para ilmuwan telah mengonfirmasi klaim-klaim soal manfaat pijat tersebut. Misalnya pada penelitian yang berjudul the Impact of Massage Therapy on Function in Pain Populations. Penelitian tersebut menunjukan bahwa pijatan mampu mengurangi intensitas nyeri, meredakan ketegangan otot, menurunkan tekanan darah dan detak jantung. Bahkan pijatan juga bermanfaat mengurangi kecemasan.

Penelitian lain yang dilakukan di Universitas McMaster di Kanada juga menemukan manfaat lain dari pijat. Menurut hasil penelitian yang ditemukan, pijatan pasca latihan dapat merangsang produksi struktur penghasil energi yang disebut sebagai mitokondria dan mengurangi protein inflamasi.

Sedangkan studi tahun 2008 juga pernah menemukan bahwa otot yang dipijat bisa memulihkan 60% kekuatannya hanya dalam empat hari. Namun, dari sekian banyak klaim soal pijat, ada satu yang belum bisa ditemukan buktinya. Yaitu klaim bahwa pijatan bisa membersihkan kelebihan asam laktat dalam tubuh.