Madu, sumber makanan manis yang lezat ini ternyata tak cuma baik bagi kesehatan. Sejak lama, bahan ini digunakan untuk mengobati berbagi jenis luka, termasuk luka bakar. Bahkan pengobatan menggunakan madu telah dikenal selama ribuan tahun sejak zaman Mesopotamia dan Mesir Kuno. Sekarang, baru kita tahu bahwa alasannya karena madu memang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi.
Dikutip dari laman Science Focus, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa madu dapat mempercepat waktu penyembuhan infeksi dan peradangan. Bahkan jika dibandingkan dengan perawatan luka konvensional seperti antiseptik, madu dianggap menyembuhkan lebih cepat.
Hal ini terjadi karena madu merangsang produksi sel darah putih, yang memicu perbaikan serta pertumbuhan kembali jaringan.
Selain itu, madu juga bersifat asam, sehingga menurunkan pH luka yang menghambat pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan. Lebih lanjut, kadungan gula madu yang tinggi juga membuat bakteri mudah mengalami dehidrasi.
Hingga kini madu pun masih digunakan dalam kedokteran. Misalnya, saat ini dokter masih menggunakan pembalut luka yang mengandung madu, termasuk untuk membalut luka bakar.
Tetapi, yang perlu diingat, Anda tidak boleh sembarangan mengoleskan madu di rumah Anda tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sebab, madu medis memiliki perbedaan dengan madu yang ada di rumah Anda. Madu medis telah disterilkan sedangkan madu standar bisa beresiko mengandung mikroba yang justru akan menimbulkan masalah baru pada luka.